Posts Tagged ‘manfaat nilam’

TUGAS BAHASA INDONESIA KE ENAM

ANEKA PERTANYAAN DAN PEMBAHASANYA

BUDIDAYA SAWI

 sawi

Pertanyaan

Dari : Agus Supriyanto

1. Sawi apa saja yang dibudidayakan?

2. Daerah mana yang cocok untuk di Tanami sawi?

3. Bagaimana cara budidaya tanaman sawi?

4. Hama apa saja yang sering

menyerang tanaman sawi?

5. apa manfaat sawi?

 

Pembahasan

  1. Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi sawi monumen.
    Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina., merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasae dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.

 

  1. 2.       Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini.
    Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi.
    Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.
    Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bils di tanam pada akhir musim penghujan.
    Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.

    1. BUDIDAYA TANAMAN SAWI

Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman.
Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.
Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan.

A. BENIH.

Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram.
Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil.
Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan mesilnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.

B. PENGOLAHAN TANAH.

Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan. Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan.
Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.
Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm. Pemberian pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh pemberian pupuk kandang yang baik yaitu 10 ton/ha. Pupuk kandang diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan.
Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).

C. PEMBIBITAN.

Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman. Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya. Sedang ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter. Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20 – 30 cm.
Dua minggu sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.
Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer, kemudian diamati 3 – 5 hari benih akan tumbuh setelah berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.

D. PENANAMAN.

Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah. Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, Kcl 75 kg/ha. Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm.
Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.

E. PEMELIHARAAN.

Pemeliharaan adalah hal yang penting. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan didapat. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panaspenyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.
Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.
Selanjutnya tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.
Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.
Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 50 kg/ha. Dapat juga dengan satu sendok the sekitar 25 gram dilarutkan dalam 25 liter air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan.

F. PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN.

Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya.

Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Cara panen ada 2 macam yaitu    mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.

Pasca panen sawi yang perlu diperhatikan adalah :
1. Pencucian dan pembuangan kotoran.
2. Sortasi.
3. Pengemasan.
4. Penympanan.
5. Pengolahan.

4. HAMA DAN PENYAKIT

A. HAMA.

1. Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).
2. Ulat tritip (Plutella maculipennis).
3. Siput (Agriolimas sp.).
4. Ulat Thepa javanica.
5. Cacing bulu (cut worm).

B. PENYAKIT.

1. Penyakit akar pekuk.
2. Bercak daun alternaria.
3. Busuk basah (soft root).
4. Penyakit embun tepung (downy mildew).
5. Penyakit rebah semai (dumping off).
6. Busuk daun.
7. busuk Rhizoctonia (bottom root).
8. Bercak daun.
9. Virus mosaik.

5. MANFAAT.

Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.
Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.

Sumber :

http://zuldesains.wordpress.com/2008/01/11/budidaya-tanaman-sawi/

BUDIDAYA BAYAM

bayam

Pertanyaan

Dari:M.Nur Fitriyanto

1. Apa saja manfaat dari tanaman bayam?

2. Bagaimana cara budidaya tanaman bayam?

3.Apa saja hama dan penyakit tanaman bayam?

4.Bagaimanakah cara mengatasi hama dan penyakit tanaman bayam?

5.Apa saja syarat benih bayam yang baik?

Pembahasan

  1. 1.      Manfaat Tanaman bayamBayam merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Daun bayam dapat dibuat berbagai sayur mayur, bahkan disajikan sebagai hidangan mewah (elit). Di beberapa negara berkembang bayam dipromosikan sebagai sumber protein nabati, karena berfungsi ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupun pelayanan kesehatan masyarakat.Manfaat lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional, dan juga untuk kecantikan. Akar bayam merah dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit disentr. Daun dan bunga bayam duri berkhasiat untuk mengobati penyakit asma dan eksim. Bahkan sampai batas tertentu, bayam dapat mengatasi berbagai jenis penyakit dalam. Untuk tujuan pengobatan luar, bayam dapat dijadikan bahan kosmetik (kecantikan). Biji bayam digunakan untuk bahan makanan dan obat – obatan. Biji bayam dapat dimanfaatkan sebagai pencampur penyeling terigu dalam pembuatan roti atau dibuat bubur biji bayam. Ekstrak biji bayam berkhasiat sebagai obat keputihan dan pendarahan yang berlebihan pada wanita yang sedang haid.

 

  1. 2.      Budidaya tanaman bayam

1.     Pembibitan
Bayam diperbanyak dengan biji, tanpa persemaian. Kebutuhan benih bayam untuk 10 M2 bedengan = 10 gram yang berisi kira-kira 10.000 butir biji dengan takaran + 3 sendok the atau 1 kotak korek api. Benih dapat diperoleh dengan jalan memilih sejumlah tanaman yang pertumbuhannya sehat, kuat, tidak terserang hama dan penyakit. Benih yang telah dipanen dijemur sampai kering kemudian dirontokkan, Dibersihkan dan disimpan dalam kaleng lalu dibungkus kantong plastik kedap udara.

2.    Pengolahan tanah
Penggemburan tanah untuk bayam cabut dilakukan dengan mencangkul sedalam 20 cm sedang untuk bayam tahunan dicangkul lebih dalam lagi + 30 cm. Setelah tanah diratakan kamudian diberi pupuk kandang sebanyak + 10 ton/Ha atau 1 kg/m2.
Bedengan dibuat 1 x 5 meter baik untuk bayam cabut maupun bayam tahun, diantara bedengan dibuat parit selebar + 30 cm untuk memudahkan penyiraman dan sekaligus berfungsi sebagai saluran drainase.

3.    Pemupukan
Pupuk kandang diberikan 1 minggu sebelum tanam, pupuk buatan perlu juga diberikan sebagai pupuk dasar. Jenisnya Urea, TSP/SP 36 dan KCI. Pemberian pupuk disebarkan dalam garitan + 5 cm di sebelah kanan dan kiri barisan.

4.     Penanaman
Sebelum benih disebar pada bedengan yang basah biji bayam harus Dicampur dengan abu dapur yang kering dengan takaran 1 : 1. Benih disebarkan atau        dideretkan dalam garitan, diatas suatu bedengan yang telah diberi cukup pupuk kandang. Jarak antar garitan 15-20 cm. Setelah benih dtebar ditutup dengan tanah tipis merata kemudian dilakukan penyiraman secara hati-hati. Benih mulai berkecambah pada hari ke 5.

5.  Pemeliharaan

a.    Penyiangan

Penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur + 2 minggu, rumput  tanaman penggangu dicabut dan dibuang, lalu tanah disekitar batang tanaman digemburkan. Penyiangan berikutnya dilakukan setiap 2 minggu.

b.    Penyiraman

Penyiraman dilakukan dengan hati-hati dengan menggunkan gembor berlubang halus. Tanah dijaga agar tetap lembab tetapi tidak becek. Hal ini dilakukan terus-menerus hingga tanaman siap panen.

c.    Penjarangan

Penjarangan untuk bayam cabut dilakukan pada saat tanaman berumur 20, 25 dan 30 hari dengan mencabut tanaman yang sudah besar dan terlalu rapat. Penjarangan ini sekaligus merupakan pemanenan bayam tersebut. Proses penjarangan + 5 hari sekali, dilakukan dengan hati-hati

Agar tidak merusak tanaman yang tinggal.

d.    Pengendalian organisme penggangu  tanaman

Gangguan hama penyakit tidak banyak dijumpai, kecuali adanya kerusakan daun yang ditimbulkan oleh ulat daun. Gangguan serangan hama diatur dengan insektisida yang ada dipasaran dengan dosis sesuai aturan yang diberikan apabila dianggap sangat perlu. Hindarkan pemberian obat-obatan secara berlebihan. Pemberian obat-obatan ini dihentikan minimal 1 minggu menjelang pemanenan. Gangguan lain seperti rumput-rumput terutama rumput teki, lempuyangan dan gulma diberantas dengan dicabut.

6.    Panen

Proses penjarangan pada bayam cabut sekaligus merupakan pelaksanaan pemanenan hasil. Pemanenan dapat dilakukan berturut-turut pada umur 20,25 dan 30 hari dengan menyisakan beberapa tanaman yang tumbuhnya subur untuk menghasilkan benih.
Untuk bayam petik (bayam tahun) pemungutan hasil dilakukan dengan jalan  memetik pucuk-pucuk daun. Pemungutan hasil hasil dilakukan pada umur 3 minggu setelah tanam. Hasil yang diperoleh dengan cara cabutan sebanyak + 7kg/m2 atau 35 kg per bedengan (5 m2), sedangkan untuk yang dipanen daunnya (bayam tahun) hasil yang diperoleh diperkirakan 15 kg/ 5 m2.

  1. 3.      Hama dan PenyakitA. Hama1. Serangga ulat daun (Spodoptera Plusia Hymenia)
    Gejala: daun berlubang – lubang.

2. Serangga kutu daun (Myzus persicae Thrips sp.)
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu.

3. Serangga tungau (Polyphagotarsonemus latus)
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu.

4. Serangga lalat (Liriomyza sp.)
Gejala: daun rusak, berlubang dan layu.
B. Penyakit

1. Rebah kecambah
Penyebab: cendawan Phytium sp. Gejala: menginfeksi batang daun maupun batang daun.

2. Busuk basah
Penyebab: cendawan Rhizoctonia sp. Gejala: adanya bercak – bercak putih. 3. Karat putih
Penyebab: cendawan Choanephora sp. Gejala: menginfeksi batang daun dan daunnya. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.

C. Gulma

Jenis gulma: rumput – rumputan, alang-alang. Ciri – ciri: tumbuh mengganggu tanaman budidaya. Gejala: lahan banyak ditumbuhi pemila liar. Pencegahan: herbisida.

  1. 4.      Cara mengatasi hama dan penyakit

. a.Hama

1.Serangga ulat daun, Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

2. Serangga kutu daun, Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

3. Serangga tungau, Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

4. Serangga lalat, Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.

b. Penyakit

1. Rebah kecambah, Pengendalian: Fungisida

2. Busuk basah, Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.

  1. 5.      Persyaratan Benih
    Benih / biji yang baik untuk bertanam bayam adalah dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut:
    a) berasal dari induk yang sehat,
    b) bebas dari hama / penyakit,
    c) daya kecambah 80 prosen, dan
    d) memiliki kemurnian benih yang tinggi.

 

Sumber :

http://cerianet-agricultur.blogspot.com/2008/12/budidaya-bayam.html

http://epetani.deptan.go.id/budidaya/budidaya-bayam-3750

ALPOKAT

 alpocado

Pertanyaan

Dari:Septi Mustika

1. Apa manfaat buah alpokat?

2. Zat-zt apa saja yang terkandung dalam alpokat?

3.Apa fungsi potasium dalam alpokat?

4. kenapa alpokat dapat menangkap radikal bebas?

5. Apa manfaat alpokat untuk penyakitt?

 

Pembahasan

1. Berikut ini beberapa manfaat alpukat yang sudah di akui oleh para pakar kesehatan:

  1. Melindungi tubuh dari penyakit yang berhubungan dengan kolesterol, tekanan darah dan jantung.
  2. Di gunakan dalam pencegahan dan pengobatan kanker prostat dan kanker payudata. Para peneliti telah membuktikan bahwa racun yang terdapat di dalam alpukat mampu membunuh sel penyebab kanker. Di sebut racun karena memberi dampak yang besar terhadap jaringan dan otot jantung.
  3. Banyak mengandung mineral, misalnya potassium, calcium, vitamin C dan K, folic acid, copper, sodium dan serat untuk diet. Menurut para ahli, mereka yang hidup di lingkungan tropis memiliki keuntungan karena mudah mendapatkan mineral tapi mudah kehilangan cairan. Jadi, alpukat sangat di ajurkan sebagai pengobatan.
  4. Oleic acid yang terdapat di dalam alpukat dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
  5. Potassium di dalam alpukat bermanfaat menurunkan tekanan darah.
  6. Sodium berfungsi untuk mengurangi resiko tekanan darah tinggi dan stroke.
  7. Meningkatkan kemampuan tubuh dalam menyerap carotenoid.
  8. Di gunakan untuk membantu mereka yang punya masalah sexual.
  9. Sangat baik jika di gunakan sebagai antioxidant.
  10. Dapat di gunakan untuk mengobati penyakit kulit.
  11. Di gunakan untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan pencernaan dan peredaran darah.

2. Alpukat mengandung zat-zat antara lain sebagai berikut :

·         Vitamin E dan vitamin A

Vitamin E dikenal sebagai vitamin yang berguna untuk menghaluskan kulit. Campuran vitamin E dan vitamin A sangat berguna dalam perawatan kulit. Kombinasi vitamin E dan vitamin A membuat kulit menjadi kenyal, menghilangkan kerut, membuat kulit terlihat muda dan segar.

·         Potasium atau Kalium

Potasium (dikenal juga sebagai kalium) yang ada dalam alpukat dapat mengurangi depresi, mencegah pengendapan cairan dalam tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah.

·         Lemak tak jenuh

Dalam alpukat ada lemak nabati yang tinggi yang tak jenuh. Lemak ini berguna untuk menurunkan kadar kolesterol darah (LDL), yang berarti dapat mencegah penyakit stroke, darah tinggi, kanker atau penyakit jantung. Lemak tak jenuh pada alpukat juga mudah dicerna tubuh sehingga dapat memberikan hasil maksimal pada tubuh. Lemak tak jenuh pada alpukat juga mengandung zat anti bakteri dan anti jamur.

·         Asam oleat

Asam oleat merupakan antioksidan yang sangat kuat yang dapat menangkap radikal bebas dalam tubuh akibat polusi. Radikal bebas dalam tubuh akan menimbulkan berbagai macam keluhan kesehatan.

·         Vitamin B6

Vitamin ini berkhasiat untuk meredakan sidrom pra-haid atau pra-menstruasi (PMS) yang umumnya diderita wanita setiap bulan.

·         Zat Besi dan Tembaga

Zat ini diperlukan dalam proses regenerasi darah sehingga mencegah penyakit anemia.

·         Mineral Mangaan dan Seng

Unsur ini bermanfaat untuk meredakan tekanan darah tinggi, memantau detak jantung dan menjaga fungsi saraf tetap terjaga.

Nilai Kandungan gizi Alpukat per 100 g (3.5 oz)
Energi 670 kJ (160 kcal)
Karbohidrat 8,53 g
Gula 0,66 g
Diet serat 6,7 g
Lemak 14,66 g
2.13 g jenuh
monounsaturated 9,80 g
polyunsaturated 1,82 g
Protein 2 g
Thiamine (Vit. B1) 0,067 mg (5%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,130 mg (9%)
Niacin (Vit. B3) 1.738 mg (12%)
Asam pantotenat (B5) 1,389 mg (28%)
Vitamin B6 0,257 mg (20%)
Folat (Vit. B9) 81 mg (20%)
Vitamin C 10 mg (17%)
Kalsium 12 mg (1%)
Besi 0,55 mg (4%)
Magnesium 29 mg (8%)
Fosfor 52 mg (7%)
Kalium 485 mg (10%)
Seng 0,64 mg (6%)
Sumber: USDA Nutrient database

  1.  Potasium (dikenal juga sebagai kalium) yang ada dalam alpukat dapat mengurangi depresi, mencegah pengendapan cairan dalam tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah.
  1. Alpokat dapat menagkap radikal bebas karena alpokat mengandung asam oleat, Asam oleat merupakan antioksidan yang sangat kuat yang dapat menangkap radikal bebas dalam tubuh akibat polusi. Radikal bebas dalam tubuh akan menimbulkan berbagai macam keluhan kesehatan.
  1. Khasiat Dan Manfaat Buah Alpukat Untuk Obat Penyakit :

Daun Alpukat bisa untuk pengobatan penyakit seperti : Kencing batu, Darah tinggi, sakit kepala, Nyeri syaraf, Nyeri lambung, Saluran napas membengkak (bronchial swellings), Menstruasi tidak teratur. Biji Buah Alpukat Berguna untuk : obat sakit gigi dan Kencing manis.

 

1. Buah Alpukat Untuk Obat Kencing batu:

Bahan yang diperlukan : ambil 4 lembar daun alpokat, kemudian 3 buah rimpang teki, siapkan juga 5 tangkai daun randu, lalu setengah biji pinang, 1 buah pala dan 3 jari gula enau.

Cara membuat ramuan : semua bahan dicuci hingga lalu direbus dengan menggunakan 3 gelas air bersih sampai mendidih dan tersisa kira kira 2 1/4 gelas. Setelah ramuan dingin kemudian disaring lalu diminum 3 x 3/4 gelas.

 

2.Buah Alpukat Untuk Darah tinggi :

Bahan yang dibutuhkan adalah : 3 lembar daun alpokat

Cara pembuatannya adalah daun dicuci hingga bersih kemudian diseduh dengan menggunakan 1 gelas air panas. Biarkan hingga dingin lalu diminum sekaligus.

 

3. Alpukat Untuk Kulit muka kering:

Bahan yang diperlukan : Buah alpukat yang sudah masak

Cara membuat : diambil daging buahnya kemudian dilumatkan hingga menyerupaii bubur. Pakailah untuk masker, yait dengan cara memoles bagian muka yang kering. Selanjutnya muka yang sudah dimasker tadi dibasuh dengan menggunakan air setelah lapisan masker alpokat tersebut mengering.

 

4. Alpukat Untuk Sakit gigi berlubang:

Caranya adalah pada bagian gigi yang berlubang dimasukkan dengan menggunakan bubuk biji alpokat.

 

5. Buah Alpukat Untuk Kencing manis:

Caranya adalah Biji alpukat dipanggang di atas api kemudian dipotong menjadi kecil-kecil, setelah itu biji yang telah di potong-potong tadi digodok dengan menggunakan air bersih sampai airnya menjadi coklat. kemudian disaring, lalu diminum setelah dingin.

Sumber :

http://elhubeyyublog.wordpress.com/tag/radikal-bebas/

http://www.ripiu.com/article/read/alpukat

http://eemoo-esprit.blogspot.com/2010/10/alpokat-apokat-avocado.html

http://doktersehat.com/khasiat-buah-alpokat-untuk-kesehatan-dan-pengobatan-penyakit/

BUDIDAYA MENGKUDU

 mengkudu

Pertnyaan

Dari:Ayub Novsel Satya Situmaorang

1.Darimanakah asal tanaman mengkudu?

2. Dimanakah lingkungan tumbuh tanaman mengkudu yang baik?

3. Apa saja manfaat buah mengkudu?

4. Apa saja kandungan  buah mengkudu?

5. Bagaimana cara budidaya tanaman mengkudu?

 

Pembahasan

  1. 1.      Tanaman mengkudu pada awal mulanya terpusat di Polinesia, India, dan Cina. Yang kemudian menyebar sampai ke Malaysia, Australia, New Zealand, Kepulauan Pasifik, Tihiti, Hawai, Peurto Rico, Karibia dan Kanada, sampai ke Indonesia. Tanaman mengkudu dikenal sebagai raja dari jenis buah yang ada.

            2.Lingkungan tumbuh

Tanaman mengkudu dapat tumbuh baik pada daerah dataranrendah dengan ketinggian 0-500 m dpl, suhu udara antara 22-30 C, namun masih dapat tumbuh hingga suhu 32 C. kelembaban udara (RH) antara 50-70 %. Curah hujan antara 2 000-3 000mm/tahun, dan cukup mendapat sinar matahari. Mengkudu toleran terhadap naungan atau keadaan teduh, sehingga cocock ditanam di pekarangan. Mengkudu menghendaki pH antara 5.5-6.5 dengan struktur subur, banyak mengandung humus, memiliki aerasi dan drainase yang baik. Jenis tanah ang cocok bagi pertumbuhan mengkudu adalah alivial, latosol, dan podsolik merah kuning.

3.Manfaat Mengkudu:

  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Menormalkan tekanan darah
  • Melawan tumor dan kanker
  • Sebagai penghilang rasa sakit/ painkiller
  • Anti-peradangan dan Anti-alergi
  • Anti-bakteri
  • Dapat mengatur siklus suasana hati (Mood)
  • Dapat mengatur siklus energi tubuh

Mengkudu sangat bermanfaat untuk dijadikan obat berbagai macam penyakit, contohnya sebagai berikut ini:

Darah Tinggi/ Hipertensi
Bahan: 2 buah Mengkudu (masak di pohon); 1 sendok makan madu.
Cara: Peras buah mengkudu, ambil sarinya lalu campurkan dengan madu hingga rata. Saring.
Ramuan ini bisa diminum dan diulangi setiap 2 hari sekali.

Demam (masuk angin dan infuenza)
Bahan: 1 buah Mengkudu; 1 ruas kencur
Cara : kedua bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih. Biarkan hingga air menyusut 1 gelas, kemudian disaring dan diminum.
Ramuan ini bisa diminum 2 kali dalam 1 hari, pagi dan sore.

Batuk
Bahan: 1 buah Mengkudu; ½ genggam daun poo (bujanggut)
Cara: kedua bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih. Biarkan hingga air menyusut 1 gelas, kemudian disaring dan diminum.
Ramuan ini bisa diminum 2 kali dalam 1 hari, pagi dan sore.

Sakit Perut
Bahan: 2-3 daun Mengkudu
Cara : daun mengkudu ditumbuk halus, lalu ditambah garam dan diseduh air panas. Saring dan minum saat dingin.

4.Kandungan Buah Mengkudu:

  1. Zat Anti-bakteri. Acubin, L. asperuloside, alizarin dan beberapa zat antraquinon telah terbukti sebagai zat anti bakteri semisal Pseudonzonas aeruginosa, Proteus morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Escherichia coli.  Zat-zat anti bakteri dalam berfungsi juga untuk  infeksi kulit, pilek, demam dan berbagai penyakit  yang disebabkan oleh bakteri
  2. Asam askorbat ada di dalam buah Mengkudu dan ini merupakan  sumber vitamin C yang kaya antioksidan untuk melawan radikal bebas. Buah ini juga mengandung Asam kaproat, asam kaprilat dan Asam kaprik yang termasuk golongan asam lemak. Asam kaproat dan asam kaprik ini yang menimbulkan bau busuk yang tajam pada buah Mengkudu.
  3. Zat-zat scopoletin. Zat-zat ini mempunyai manfaat medis dan dapat mengikat serotonin ( salah satu zat kimiawi penting di dalam tubuh manusia). Scopoletin juga berguna untuk melebarkan  saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah. Selain itu scopoletin dapat membunuh beberapa tipe bakteri, bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap Pythium sp dan juga bersifat anti-peradangan dan anti-alergi.
  1. Zat Anti-kanker (Damnacanthal).
  2. Xeronine dan Proxeronine.  Xeronine  berfungsi mengatur bentuk dan rigiditas(kekerasan) protein-protein spesifik yang terdapat di dalam sel.
  1. Morindon atau morindin (pemberi warna merah pada kulit tanaman mengkudu).

5.BUDIDAYA TANAMAN MENGKUDU

  1. Penyiapan bibit tanaman

Bibit mengkudu dapat diperoleh dari perbanyakan generatif dan vegetatif. Pohon induk harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : memiliki pertumbuhan yang subur dan normal, berumur antara 3-5 tahun, dan produktif berbuah. Secara generatif yaitu dengan menggunakan biji, sedangkan vegetatif dapat dengan menggunakan setek batang atau cabang. Sampai saat ini belum ada data hasil penelitian yang berkaitan dengan teknologi pembibitan tanamn mengkudu. Meskipun demikian, perbanyakan dapat dilakukan dengan pancangkokan batang atau cabang.

  1. Penyiapan lahan

Lahan untuk budidaya mengkudu berupa lubang tanam. Ukuran dan jarak lubang tanam sangat bervariasi. Dapat dipilih dari 30cm x 30cm x 30cm; 40cm x 40cm x 40cm atau 60cm x 60cm x 60cm; dengan jarak 2.5m x 2m; 4m x 4m; atau 5m x 5m, tergantung tingkat kesuburan tanah. Lubang tanam dibuat 15 hari sebelum penanaman.

  1. Penanaman

Pada saat penanaman dan pengembalian tanah ke dalam lubang, terlebih dulu tanah tersebut dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 20-40 kg/lubang. Penanaman dengan membuang polibag tetapi usahakan agar tanah dalam polibag tidak hancur dan pecah. Setelah penanaman, dilakukan penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah dan mempercepat tanah menempel pada akar mengkudu.

  1. Pemeliharaan

Pemeliharaan yang biasa dilkaukan adalah penyiangan dan penggemburan tanah, pengairan, pemupukan, pembentukan pohon dan proteksi tanaman.

    • Penyiangan dan penggemburan tanah

Penyiangan dapat dilakaukan sebulan sekali atau tergantung intensitas gulma yang ada. Penggemburan tanah dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk menjamin perakaran tumbuh baik.

    • Pengairan

Pengairan dilakukan secara kontinyu, terutama pada fase awal pertumbuhan. Kemudian dikurangi secara bertahap atau disesuaikan dengan keadaan tanah. Yang terpenting adalah tanah jangan sampai kekeringan.

    • Pemupukan

Pupuk yang diberikan berupa pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik diberikan 6-8 kali setahun masing-masing 20-40 kg. Sedangkan pupuk anorganik diberikan 1-2 kali sebulan dengan dosis 100-300 gr/pohon campuran ure, SP-36, dan KCl; atau NPK sebanyak 300-500 gr/pohon. Pada fase pembuahan sebaiknya diberi pupuk SP-36 dosis lebih tinggi agar kontinyu berbuah.

    • Pembentukan Pohon

Pembentukan pohon dengan memangkas cabang, ranting yang terlalu rimbun dan tidak sehat agar C/N ratio dalam tubuh tanaman seimbang sehingga tanaman produktif berbuah.

    • Proteksi Tanaman

Proteksi dilakukan terhadap hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang adalah semut, kutu putih, dan kutu daun. Sedangkan penyakit yang sering muncul adalah bercak daun dan kapang jelaga.

  1. Pemanenan

Panen pertama dilakukan pada saat tanman berumur 2 tahun. Pembuahan tarjadi secara kontinyu sepanjang tahun. Panen dapat dilakukan sampai 8 kali sebulan, sehingga dalam setahun dapat panen 88 kali.produktivitas buah per pohon adalah 5 kg setiap kali panen. Jika populasi tanaman tiap hektarnya ±400 pohon, maka produksi buah per tahun adalah 176 ton.panen paling baik dilakukan pagi atau sore hari. Panen dilakukandengan petik pilih menggunakan tangan karena buah yang matang rentan rusak dan penyok. Adapun karakteristik buah tua adalah ukurannya maksimum, kulit buah berwarna keputih-putihan dan terdapat benjolan atau bekas kelopak bunga berwarna coklat atau kahitam-hitaman. Penangan pasca penen pun harus sesegera mungkin untuk menghindari kerusakan buah, karena buah tua banyak mengandung air.

BUDIDAYA TEBU

tebu

Pertanyaan

Dari:Rewiyan Sinta

1.Bagaimana cara budidaya tanaman tebu?

2.Sebutkan jenis-jenis tebu yang sering di tanam?

3.Apa yang dimaksud dengan penyakit donkelan?jelaskan!

4.Bagaimana cara pemanfaatan tanaman tebu?

5.Pada proses pembudidayaan tanaman tebu terdapat pembumbunan tanah,jelaskan hal tersebut!

Pembahasan

1.CARA BUDIDAYA TEBU

PEMBUKAAN KEBUN
Sebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh dari jalan utama atau lori pabrik
Ukuran got standar ; Got keliling/mujur lebar 60 cm; dalam 70 cm, Got malang/palang lebar 50 cm; dalam 60 cm. Buangan tanah got diletakkan di sebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam, maka tanah buangannya diletakkan di sebelah kanan got supaya masih ada jalan mengontrol tanaman.
Juringan/cemplongan (lubang tanam) baru dapat dibuat setelah got – got malang mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran standar juringan adalah lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25 cm untuk tanah kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan stek kedua serta rapi.
Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur dengan lebar + 1 m. Setiap 5 bak dibuat jalan kontrol sepanjang got malang dengan lebar + 80 cm. Pada juring nomor 28, guludan diratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus)

TURUN TANAH/KEBRUK
Yaitu mengembalikan tanah stek kedua ke dalam juringan untuk membuat kasuran/bantalan/dasar tanah. Tebalnya tergantung keadaan, bila tanahnya masih basah + 10 cm. di musim kemarau terik tebal + 15 – 20 cm.

PERSIAPAN TANAM
– Lakukan seleksi bibit di luar kebun
– Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar mendapatkan jumlah anakan semaksimal mungkin. Bibit stek + 70.000 per ha.
– Sebelum ditanam, permukaan potongan direndam dahulu dengan POC NASA dosis 2 tutup + Natural GLIO dosis 5 gr per 10 liter air.
– Sebelum tanam, juringan harus diari untuk membasahi kasuran, sehingga kasuran hancur dan halus.

CARA TANAM
1. Bibit Bagal/debbeltop/generasi
Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke dalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan tanah.

2. Bibit Rayungan (bibit yang telah tumbuh di kebun bibit), jika bermata (tunas) satu: batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap ke samping dan sedikit miring, + 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua; batang bibit terpendam dan tunas menghadap ke samping dengan kedalaman + 1 cm.

3. Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam petak-petak tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata.

WAKTU TANAM
Berkaitan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan timing masa giling di pabrik gula. Waktu yang tepat pada bulan Mei, Juni dan Juli.

PENYIRAMAN
Penyiraman tidak boleh berlebihan supaya tidak merusak struktur tanah. Setelah satu hari tidak ada hujan, harus segera dilakukan penyiraman.

PENYULAMAN
1. Sulam sisipan, dikerjakan 5 – 7 hari setelah tanam, yaitu untuk tanaman rayungan bermata satu.
2. Sulaman ke – 1, dikerjakan pada umur 3 minggu dan berdaun 3 – 4 helai. Bibit dari rayungan bermata dua atau pembibitan.
3. Penyulaman yang berasal dari ros/pucukan tebu dilakukan ketika tanaman berumur + 1 bulan
4. Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum pembubunan, bersama sama dengan pemberian air ke – 2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan
5. Penyulaman ekstra bila perlu, yaitu sebelum bumbun ke -2

PEMBUMBUNAN TANAH
> Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 – 4 helai. Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, membalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun tanah.
> Pembumbunan ke – 2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar + 20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau + 2 bulan.
> Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus diperdalam ; got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm.

GARPU MUKA GULUD
Penggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir got, sehingga air dapat mengalir. Biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika tebu mengalami kekeringan.

KLENTEK
Yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang.

TEBU ROBOH
Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun silang empat. Ros – ros tebu, yang terdiri dari satu deretan tanaman, disatukan dengan rumpun – rumpun dari deretan tanaman di sisinya, sehingga berbentuk menyilang.

PEMUPUKAN
1. Sebelum tanam diberi TSP 1 kuintal/ha
2. Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas juringan dosis ± 1 – 2 botol/1000 m² dengan cara :
Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram juringan.
Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram 5 – 10 meter juringan.
3. Saat umur 25 hari setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5-1 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di samping kanan rumpun tebu
4. Umur 1,5 bulan setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5 – 1 kw/ha dan KCl sebanyak 1-2 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di sebelah kiri rumpun tebu.
5. Untuk mendapatkan rendemen dan produksi tebu tinggi, semprot POC NASA dosis 4 – 6 tutup dicampur HORMONIK 1 – 2 tutup per-tangki pada umur 1 dan 3 bulan

Pemanenan

Pelaksanaan panen pada tanaman tebu meliputi beberapa kegiatan utama, yaitu taksasi hasil perencanaan tebang berdasarkan analisis pendahuluan kemasakan tebu dan tebang angkut.

a.  Taksasi Hasil

Taksasi hasil dilakukan untuk menaksir hasil tebu yang akan diperoleh nantainya, sehingga dapat direncanakan berapa lama hari giling, berapa tenaga kerja yang harus disiapkan dan berapa banyak bahan pembantu di pabrik yang harus disediakan. Umumnya taksasi dilakukan 2 kali yaitu pada bulan Desember dan Februari. Taksasi dilakukan dengan menghitung tebu dengan sistim sampling dan digunakan rumus

Y = jml bt/m juring x jml juring/ha x tinggi bt x bobot bt/m

Dimana.,

         Y = hasil taksasi tebu per hektar

         Jml bt/m juring = hasil perhitungan jumlah batang tebu per m juring

         Jml juring/ha = banyaknya juringan per ha (yang ada di lapangan)

         Tinggi bt = diukur sampai titik patah (± 30 cm dari pucuk)

         Bobot bt = bobot batang per m yang diperoleh dari data tahun sebelumnya

Panen dilaksanakan pada musim kering yaitu sekitar bulan April sampai Oktober. Hal tersebut berkaitan dengan masalah kemudahan transportasi tebu dari areal ke pabrik serta tingkat kemasakan tebu akan mencapai optimum pada musim kering.

Kegiatan pemanenan diawali dengan tahap persiapan yang dilaksanakan sekurang-kurangnya tiga bulan sebelum panen dimulai. Tahap persiapan meliputi kegiatan estimasi produksi tebu, pembuatan program tebang, penentuan kemasakan tebu, rekrutmen kontraktor dan tenaga tebang, persiapan peralatan tebang dan pengangkutan, serta persiapan sarana dan prasarana tebang.

Untuk menentukan periode kemasakan optimal tebu dan sekaligus untuk memperkirakan waktu yang tepat penebangan tebu, dilaksanakan analisis kemasakan tebu (Maturity Test). Analisis kemasakan tebu dilaksanakan tiga kali dengan interval 2 minggu (satu ronde), pada saat tanaman menginjak umur delapan bulan. Kegiatan tersebut dimulai dengan pengambilan tanaman contoh yang diawali, batang contoh ditentukan minimal 15 meter dari tepi dan 30 baris dari barisan pinggir. Tanaman contoh diberi tanda untuk mempermudah pengambilan contoh berikutnya. Setiap kali analisis dibutuhkan 15 – 20 batang atau sebanyak dua rumpun tebu, kemudian dilakukan penghitungan jumlah dan pengukuran tinggi batang, serta penggilingan untuk memperoleh nira tebu. Selanjutnya dilakukan pengukuran persen brix, pol dan purity dari setiap contoh. Data pol yang diperoleh dipetakan pada peta kemasakan tebu yang akan digunakan sebagai informasi untuk lokasi tebu yang sudah layak panen.

Prioritas penebangan dilakukan dengan memperhatikan faktor lain selain kemasakan, yaitu jarak kebun dari pabrik, kemudahan transportasi, keamanan tebu, kesehatan tanaman, dan faktor tenaga kerja.

b.  Pelaksanaan Tebang

Digunakan dua metode penebangan yaitu tebu hijau (Green Cane) dan tebu bakar (Burn Cane). Metode tebu hijau adalah menebang tebu dalam kondisi tanpa ada perlakuan pendahuluan, sedangkan tebu bakar adalah dilakukan pembakaran sebelum tebang untuk memudahkan penebangan dan mengurangi sampah yang tidak perlu. Tebu di Jawa dilakukan tanpa bakar, sedangkan di luar Jawa khususnya Lampung ± 90% dilakukan dengan bakar.

Tebang dilakukan dalam tiga sistem tebangan yaitu Bundled Cane (tebu ikat), Loose Cane (tebu urai) dan Chopped Cane (tebu cacah). Pelaksanaan di lapangan tebang masih dimominasi dengan manual, sebab dari segi kualitas tetap lebih baik dibandingkan dengan mesin tebang.

  Bundled Cane (Tebu Ikat)

Tebangan ini dilaksanakan secara manual, baik pada saat penebangan maupun pemuatan tebu ke dalam truk. Pemuatan/pengangkutan tebu dari areal ke pabrik dilkasanakan mulai jam 5.00 – 22.00 WIB dengan menggunakan truk (los bak maupun ada baknya). Truk yang digunakan terdiri atas truk kecil dengan kapasitas angkut 6 – 8 ton dan truk besar dengan kapasitas angkut   10 – 12 ton. Saat pemuatan tebu ke dalam truk dalam kondisi lahan tidak basah, truk masuk ke areal dan lintasan truk tidak memotong barisan tebu. Perjalanan truk dari areal ke pabrik sesuai dengan rute yang telah ditetapkan dengan kecepatan maksimun 40 km/jam.

Pembongkaran muatan dilaksanakan di Cane Yard (tempat penampungan tebu sebelum giling) setelah penimbangan, dengan menggunakan patok beton (Cane Stacker) atau langsung ke meja tebu (Direct Feeding).

  Loose Cane (Tebu Urai)

Tebangan loose cane merupakan sistem tebangan semi mekanik. Penebangan tebu dilaksanakan secara manual sedangkan pemuatan tebu ke Trailer atau truk menggunakan Grab Loader. Pembongkaran tebu dilaksanakan di tempat penampungan tebu (Cane Yard) langsung ke meja tebu (Feeding Table).

Penebangan loose cane menggunakan sistem 12 : 1, artinya setiap 12 baris ditebang dan ditumpuk menjadi satu tumpukan, dilaksanakan oleh dua orang. Tumpukan tebu diletakkan pada barisan ke 6 – 7, sedangkan sampah pada barisan ke 1 dan 12. Penebangan harus rata dengan tanah dan sampah yang terbawa ke pabrik tidak boleh lebih dari 6%.

  Chopped Cane (Tebu Cacah)

Sistem penebangan tebu cacah dilaksanakan dengan menggunakan alat Bantu berupa mesin Cane Harvester. Penebangan sistem ini digunakan sebagai peyangga atau pembantu untuk memenuhi guota pengiriman tebu.

Untuk pengoperasian Cane Harvester secara optimal diperlukan kondisi areal yang relatif rata, kondisi tebu tidak banyak yang roboh, kondisi areal bersih dari sisa – sisa kayu/tunggul, tidak banyak gulma merambat, petak tebang dalam kondisi utuh sekitar 10 ha dan kondisi tanah tidak basah.

Pelaksanaan Tebang Muat Angkut harus direncanakan secara matang dengan dibuat Daftar Nominasi Tebang per kebun, karena tebu adalah tanaman semusim yang nilai produksinya sangat ditentukan oleh suatu batasan waktu.

Dasar Pertimbangan Tebang Muat Angkut adalah :

   Nilai Kemasakan Tebu, dengan adanya Analisa Pendahuluan untuk mengetahui Faktor Kemasakan, Kosien Peningkatan dan Kosien Daya Tahan.

   Rencana Kapasitas Giling Pabrik

   Faktor-faktor lain, seperti Keadaan Visual Tanaman, Situasi Kebun Sulit, Serangan Hama dan Penyakit, Tebu Terbakar dan Faktor Keamanan Kebun.

Cara Panen :

a)     Mencangkul tanah di sekitar rumpun tebu sedalam 20 cm.

b)     Pangkal tebu dipotong dengan arit jika tanaman akan ditumbuhkan kembali. Batang dipotong dengan menyisakan 3 buku dari pangkal batang.

c)      Mencabut batang tebu sampai ke akarnya jika kebun akan dibongkar.

d)     Pucuk dibuang.

e)     Batang tebu diikat menjadi satu (30-50 batang/ikatan) untuk dibawa ke pabrik untuk segera digiling Panen dilakukan satu kali di akhir musim tanam.

  1. JENIS – JENIS TEBU
    Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S. 30, P.S. 41, P.S. 38, P.S. 36, P.S. 8, B.Z. 132, B.Z. 62, dll.
  2. Penyakit Dongkelan
    Penyebab jamur Marasnius sacchari, yang bias mempengaruhi berat dan rendemen tebu. Gejala, tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke dalam. Pengendalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah, harus dijaga, sebarkan Natural GLIO sejak awal.
  3. Cara pemanfaatan tanaman tebu yaitu dengan cara mengambil bagian batang dari tebu tersebut kemudian di oloah menjadi berbagai macam aneka olahan,misalnya es tebu dengan cara memeras dan mengambil air atau sarinya kemudian di beri es dan siap di minum.atu di buat gula tebu dengan melakukan langkah –langkah sesui dengan prosedur penerjaan pabrik.
    1. Pembumbunan

Pembumbunan bertujuan untuk menutup tanaman dan menguatkan batang sehingga pertumbuhan anakan dan pertumbuhan batang lebih kokoh. Di lahan sawah pembumbunan dilakukan tiga kali selama umur tanaman. Pelaksanaan pembumbunan dilakukan secara manual atau dengan semi mekanis.

Di lahan kering pembumbunan sekaligus dilakukan dengan penggemburan yang merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengendalikan gulma, menggemburkan dan meratakan tanah, memutuskan perakaran tebu khususnya tanaman tebu ratoon dan membantu aerasi pada daerah perakaran. Apabila drainase tanahnya jelek pemberian tanah untuk tebu lahan kering hanya dilakukan dua kali yaitu sebelum pemupukan kedua pada umur 1-1,5 bulan dan pada umur 2,5-3 bulan, atau dapat dilakukan sekali pada umur 2-3 bulan.

Sumber :

http://forester84.blogspot.com/2012/05/cara-budidaya-tebu-lengkap.html

http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-tebu.html

 

BUDIDAYA  JAGUNG

jagung

Pertanyaan

Dari:Karnita

1.Bagaimana syarat pertumbuhan tanaman jagung?

2.Apa saja kandungan gizi pada jagung?

3.Apa saja manfaat tanaman jagung?

4.Bagaiman cara budidaya tanaman jagung?

5.Hama apa saja yang sering menyerang tanaman jagung?

 

Pembahasan

 

1. SYARAT PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal.

Suhu optimum antara 230 C – 300 C. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl.

        2. Kandungan Gizi Yang Terdapat Pada Jagung

Jagung adalah merupakan makanan holtikultura, Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.

Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.

Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa, Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin.

Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga merupakan sumber protein yang penting dalam menu masyarakat Indonesia, kandungan gizi utama pada jagung adalah pati (72-73%), dengan nisbah amilosa dan amilopektin 25-30% : 70-75% namun pada jagung pulut (waxy maise) 0-7% : 93-10%, sedangkan kadar gula jagung (glukosa,fruktosa dan sukrosa) berkisar antara 1-3%.

Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:

  • Kalori : 355 Kalori
  • Protein : 9,2 gr
  • Lemak : 3,9 gr
  • Karbohidrat : 73,7 gr
  • Kalsium : 10 mg
  • Fosfor : 256 mg
  • Ferrum : 2,4 mg
  • Vitamin A : 510 SI
  • Vitamin B1 : 0,38 mg
  • Air : 12 gr

Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak.

        3.Manfaat jagung

Anda dapat mengonsumsi jagung manis dengan dimakan langsung dari batangnya setelah direbus atau dibakar, atau memasukan biji-biji jagung sebagai hiasan nasi goreng. Selain itu, biji-biji jagung juga dapat ditumis dengan bawang merah dan cabai untuk membuat sajian tumis yang sehat.

Hal terbaik dari biji jagung bukan hanya tentang rasanya yang menggugah selera, tapi juga bermanfaat untuk kesehatan  tubuh. Berikut beberapa manfaat penting jagung bagi kesehatan, sebagaimana dilansir Boldsky.
 
Melancarkan pencernaan

Jagung mengandung serat sehingga bermanfaat besar bagi sistem pencernaan. Selain itu, jagung bisa mencegah sembelit, wasir, dan menurunkan risiko kanker usus besar.

Sumber mineral
.
Setiap butir kuning jagung mengandung banyak sekali ragam mineral, seperti magnesium, tembaga, besi, dan paling penting fosfor yang diperlukan untuk kesehatan tulang. Nutrisi ini tidak hanya mencegah tulang dari keretakan karena Anda bertambah tua, tapi juga meningkatkan fungsi normal ginjal.

Merawat kulit

Jagung kaya akan antioksidan yang membantu menjaga kulit tetap muda lebih lama. Terlepas dari konsumsi secara teratur, jagung dapat diaplikasikan sebagai minyak jagung merupakan sumber yang kaya asam linoleat. Pati jagung juga berguna menenangkan iritasi kulit dan ruam.

        4.  BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG

A. Pengolahan Tanah

Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dicangkul dan diolah dengan bajak. Tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm.

Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek. Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/pada barisan tanaman, + 1 bulan sebelum tanam. Sebelum tanam sebaiknya lahan disebari GLIO yang sudah dicampur dengan pupuk kandang matang untuk mencegah penyakit layu pada tanaman jagung.

B. Syarat Benih Jagung

Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30 kg/ha. Sebelum benih ditanam, sebaiknya direndam dalam POC NASA (dosis 2-4 cc/lt air semalam).

C. Pemupukan

Takaran per hektar pupuk kandang 2 ton, urea 300 kg, SP36 150 kg, KCl 75 kg. Pupuk urea diberikan 2 kali, masing-masing 1/2 bagian pada saat tanaman berumur 18 hari dan 35 hari. Sedangkan pupuk kandang, SP36 dan KCl diberikan seluruhnya pada saat tanam.

D. Penanaman Jagung

Waktu tanam · Sebaiknya musim penghujan.

  1. Penentuan Pola Tanaman Jagung

Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan :

–   Tumpang gilir ( Multiple Cropping ),dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo, kedelai, kacang tanah, dll.

–    Tumpang sari ( intercropping ),melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai; tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon, padi gogo.

– Tanaman Campuran ( Mixed Cropping ), penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.

–   Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping ),pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung disisipkan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.

. Lubang Tanam dan Cara Tanam Tanaman Jagung

Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya 40×100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamnya 25×75 cm (1 tanaman/lubang).

–  Penyiangan

Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.

–  Penjarangan dan Penyulaman

Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.

–  Pengairan dan Penyiraman

Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.

– Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang.

E.Panen dan Pasca Panen
1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen + 86-96 hari setelah tanam. Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh (diameter tongkol 1-2 cm), jagung rebus/bakar, dipanen ketika matang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih, tepung dll dipanen jika sudah matang fisiologis.

2. Cara Panen
Putar tongkol berikut kelobotnya/patahkan tangkai buah jagung.

3. Pengupasan
Dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai, agar kadar air dalam tongkol dapat diturunkan sehingga cendawan tidak tumbuh.

4. Pengeringan
Pengeringan jagung dengan sinar matahari (+7-8 hari) hingga kadar air + 9% -11 % atau dengan mesin pengering.

5. Pemipilan

Setelah kering dipipil dengan tangan atau alat pemipil jagung.

6. Penyortiran dan Penggolongan
Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll). Penyortiran untuk menghindari serangan jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan.

            5. Hama dan Penyakit

1. Hama
a. Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)
Gejala: daun berubah warna menjadi kekuningan, bagian yang terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati. Penyebab: lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm. Pengendalian: (1) penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman. (2) tanaman yang terserang segera dicabut dan dimusnahkan. (3) Sanitasi kebun. (4) semprot dengan PESTONA
b. Ulat Pemotong
Gejala: tanaman terpotong beberapa cm diatas permukaan tanah, ditandai dengan bekas gigitan pada batangnya, akibatnya tanaman yang masih muda roboh. Penyebab: beberapa jenis ulat pemotong: Agrotis ipsilon; Spodoptera litura, penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis), dan penggerek buah jagung (Helicoverpa armigera). Pengendalian: (1) Tanam serentak atau pergiliran tanaman; (2) cari dan bunuh ulat-ulat tersebut (biasanya terdapat di dalam tanah); (3) Semprot PESTONA, VITURA atau VIREXI.

2. Penyakit
a. Penyakit bulai (Downy mildew)
Penyebab: cendawan Peronosclerospora maydis dan P. javanica serta P. philippinensis, merajalela pada suhu udara 270 C ke atas serta keadaan udara lembab. Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) umur 3-5 minggu mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua. Pengendalian: (1) penanaman menjelang atau awal musim penghujan; (2) pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas tahan; (3) cabut tanaman terserang dan musnahkan; (4) Preventif diawal tanam dengan GLIO

b. Penyakit bercak daun (Leaf bligh)
Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. Gejala: pada daun tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat kekuning-kuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh permukaan daun berwarna coklat. Pengendalian: (1) pergiliran tanaman. (2) mengatur kondisi lahan tidak lembab; (3) Prenventif diawal dengan GLIO

c. Penyakit karat (Rust)
Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan P.polypora Underw. Gejala: pada tanaman dewasa, daun tua terdapat titik-titik noda berwarna merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk berwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan ini berkembang dan memanjang. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban; (2) menanam varietas tahan terhadap penyakit; (3) sanitasi kebun; (4) semprot dengan GLIO.

d. Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut)
Penyebab: cendawan Ustilago maydis (DC) Cda, Ustilago zeae (Schw) Ung, Uredo zeae Schw, Uredo maydis DC. Gejala: masuknya cendawan ini ke dalam biji pada tongkol sehingga terjadi pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar (gall), pembengkakan ini menyebabkan pembungkus rusak dan spora tersebar. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban; (2) memotong bagian tanaman dan dibakar; (3) benih yang akan ditanam dicampur GLIO dan POC NASA .

e. Penyakit busuk tongkol dan busuk biji
Penyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae (Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme. Gejala: dapat diketahui setelah membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang. Pengendalian: (1) menanam jagung varietas tahan, pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih; (2) GLIO di awal tanam.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

Sumber :

http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-jagung.html

 

 

 

http://raya-health.blogspot.com/2012/05/kandungan-gizi-pada-jagung.html

BUDIDAYA BUAH NANAS

 nanas

Pertanyaan

Dari: Irma Lita Sari

 

1.Sebutkan ciri-ciri buah nanas?

2. Apa saja kandungan gizi dari buah nanas?

3. Bagaimana cara menanam buah nanas?

4.Sebutan hama dan penyakit pada buah nanas?

5. Dimanakah nanas dapat tumbuh?

Pembahasan

1.Ciri-ciri tanaman buah nanas :

  1. Daun : Daunnya panjang bertumpuk dan menjuntai, berisi lebih kurang 30 lembar dalam satu tanaman mengelilingi buahnya. Bagian tepinya bergerigi.
  2. Buah : Dalam bahasa inggris bernama  pineapple kerana bentuknya yang mirip  pokok kon pain. Orang Tupi menyebut buah ini  ialah anana, yang mengandung arti   “buah yang sangat baik”.
  3. Warna Buah : berwarna putih ketika masih muda dan menguning setelah masak.
  4. Rasa : Manis agak masam.

2. Kandungan Gizi dalam Satu Buah

Berbagai kandungan gizi dalam buah nana antara lain:

  • Kandungan gizi energi jum,lah dalam 100 gram : 57,00 kal
  • Kandungan gizi Protein jumlah dalam 100 gram : 0,40 gram
  • Kandungan gizi lemak jumlah dalam 100 gram : 0,20 gram7
  • Kandungan gizi karbohidrat jumlah dalam 100 gram : 13,50 gram
  • Kandungan gizi kalsium jumlah dalam 100 gram : 18,00 miligram
  • Kandungan gizi fosfot jumlah dalam 100 gram : 33,03 miligramg.
  • Kandungan gizi besi jumlah dalam 100 gram : 0,30 miligramh.
  • · Kandungan gizi aktivitas retinol jumlah dalam 100 gram : 39,00 grami.
  • · Kandungan gizi vitamin B 1 jumlah dalam 100 gram : 0,08 miligram j.
  • Kandungan gizi vitamin C jumlah dalam 100 gram : 24,00 miligramk.
  • Kandungan gizi air jumlah dalam 100 gram : 85,90 gram

3.Cara Penanaman

1) Penentuan Pola Tanam

Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman dengan waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun. Dalam teknik penanaman nanas ada beberapa sistem tanam, yaitu:

o sistem baris tunggal atau persegi dengan jarak tanam 150 x 150 cm baik dalam maupun antar barisan; 90 x 30 cm jarak dalam barisan 30 cm, dan jarak antar barisan adalah 90 cm.

o Sistem baris rangkap dua dengan jarak tanam 60 x 60 cm, dan jarak antar barisan sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan adalah 150 cm dan jarak tanam 45 x 30 cm, dan jarak antar barisan tanaman sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan tanaman adalah 90 cm.

o Sistem baris rangkap tiga dengan jarak tanam 30 x 30 cm membentuk segitiga sama sisi dengan jarak antar barisan sebelah kiri/ kanan dari 3 barisan tanaman: 90 cm dan jarak tanam 40 x 30 cm dengan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 3 barisan adalah 90 cm.

o sistem baris rangkap empat dengan jarak 30 x 30 cm dan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 4 barisan tanaman 90 cm.

2) Pembuatan Lubang Tanam

Pembuatan lubang tanam pada jarak tanam yang dipilih sesuai dengan sistem tanam. Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm. Untuk membuat lubang tanam digunakan pacul, tugal atau alat lain.

3) Cara Penanaman

Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-langkah yang dilakukan: (1) membuat lubang tanam sesuai dengan jarak dan sistem tanam yang dipilih; (2) mengambil bibit nanas sehat dan baik dan menanam bibit pada lubang tanam yang tersedia masing-masing satu bibit per lubang tanam; (3) tanah ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal batang bibit nanas agar tidak mudah roboh dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah; (4) dilakukan penyiraman hingga tanah lembab dan basah; (5) penanaman bibit nanas jangan terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah agar bibit mudah busuk.

4. Hama dan Penyakit

A.Hama

1.      Penggerak buah (Thecla basilides Geyer)

Ciri-Ciri Hama

Kupu-kupu berwarna coklat dan kupu-kupu betina meletakkan telurnya pada permukaan buah, kemudian menetas menjadi larva; bentuk larva pada bagian tubuh atas cembung, bagian bawah datar dan tubuh tertutup bulu-bulu halus pendek.

Gejala Serangan

Menyerang buah dengan cara menggerek/melubangi daging buah; buah nanas yang diserang hama ini berlubang dan mengeluarkan getah, kemudian membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri.

Pengendalian

a.       Non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun serta membuang bagian tanaman yang terserang hama,

b.      Kimiawi dengan menyemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Basudin 60 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.

2.      Kumbang (Carpophilus hemipterus L.)

Ciri-ciri hama

Berupa kumbang kecil, berwarma coklat/hitam; larva berwarna putih kekuningan, berambut tipis, bentuk langsing berkaki 6.

Gejala Serangan

Menyerang tanaman nanas yang gluka sehingga bergetah dan busuk oleh mikroorganisme lain (cendawan dan bakteri).

Pengendalian

Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun dan pemberian insektisida.

3.      Thrips (Holopothrips ananasi Da Costa Lima)

Ciri-Ciri Hama

Tubuh thrips berukuran sangat kecil panjang sekitar 1,5 mm, berwarna coklat, dan bermata besar.

Gejala Serangan

Menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan sel daun sehingga menimbulkan bintik-bintik berwarna perak; pada tingkat serangan yang berat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda terhambat.

Pengendalian

a.       Secara non kimiawi dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun dan mengurangi ragam tanaman inang,

b.      Secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida: Mitac 200 EC atau Dicarol 25 SP pada konsentrasi yang dianjurkan.

4.      Ulat buah (Tmolus echinon L)

Ciri-Ciri Hama

Serangga muda/dewasa berupa kupu-kupu berwarna coklat serta larva/ulat tertutup rambut halus dan kepalanya kecil.

Gejala Serangan

Menyerang buah nanas dengan cara menggerek dan membuat lubang yang menyebabkan buah berlubang, bergetah dan sebagian buah memotong bagian tanaman yang terserang berat.

Pengendalian

Pengendalian dapat dilakukan dengan mengumpulkan/membunuh ulat secara mekanis, serta disemprot insektisida: Buldok 25 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.

B.     Penyakit

1.      Busuk hati dan busuk akar

Penyebab

Cendawan Phytophthora parasitica Waterh dan P. cinnamomi Rands. Penyakit busuk hati disebut hearth rot, sedangkan busuk akar dinamakan root rot. Penyebaran penyakit dibantu bermacam-macam tanaman inang, air yang mengalir, alat-alat pertanian, curah hujan tinggi, tanah yang mengandung bahan organik dan kelembaban tanah tinggi antara 25-35 derajat C.

Gejala Serangan

Pada daun terjadi perubahan warna menjadi hijau belang-belang kuning dan ujungnya nekrotis; daun-daun muda mudah dicabut bagian pangkalnya membusuk dengan bau busuk berwarna coklat, dan akhirnya tanaman mati; pembusukan pada sistem perakaran.

Pengendalian

a.       Non kimiawi dilakukan dengan cara perbaikan drainase tanah, mengurangi kelembapan sekitar kebun, dan memotong/mencabut tanaman yang sakit,

b.      Kimiawi dengan pencelupan bibit dalam larutan fungisida sebelum tanam, seperti Dithane M-45 atau Benlate.

2.      Busuk pangkal

Penyebab

Cendawan Thielaviopsis paradoxa (de Seyn) Hohn atau Ceratocystis paradoxa (Dade) C. Moreu. Penyakit ini sering disebut base rot. Penyebaranpenyakit dibantu tanaman inangnya, adanya luka-luka mekanis pada tanaman, angin, hujan dan tanah.

Gejala Serangan

Pada bagian pangkal batang, daun, buah dan bibit menampakkan gejala busuk lunak berwarna coklat atau hitam, berbau khas, atau bercak-bercak putih kekuning-kuningan.

Pengendalian

a.       Non kimiawi dengan melakukan penyimpanan bibit sementara sebelum tanamn agar luka cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca kering, dan menghindari luka-luka mekanis.

b.      Kimiawi dengan perendaman bibit dalam larutan fungisida Benlate.

                   5.SYARAT TUMBUH

a. Iklim

1. Tanaman nanas dapat tumbuh pada keadaan iklim basah maupun kering.

2. Pada umumnya tanaman nanas ini toleran terhadap kekeringan serta memiliki kisaran curah hujan yang luas sekitar 1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman nanas tidak toleran terhadap hujan salju karena rendahnya suhu.

3. Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik dengan cahaya matahari rata-rata 33-71% dari kelangsungan maksimumnya, dengan angka tahunan rata-rata 2000 jam.

4. Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas adalah 23-32 derajat C, tetapi juga dapat hidup di lahan bersuhu rendah sampai 10 derajat C.

b. Media Tanam

1. Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok untuk tanaman nanas. Meskipun demikian, lebih cocok pada jenis tanah yang mengandung pasir, subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik serta kandungan kapur rendah.

2. Derajat keasaman yang cocok adalah dengan pH 4,5-6,5. Tanah yang banyak mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan klorosis. Sedangkan tanah yang asam (pH 4,5 atau lebih rendah) mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium, Magnesium, dan Molibdinum dengan cepat.

3. Air sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman nanas untuk penyerapan unsur-unsur hara yang dapat larut di dalamnya. Aerasi dan drainasenya harus baik, sebab tanaman yang terendam akan sangat mudah terserang busuk akar. Nanas sangat suka jika ditanam di tempat yang agak miring, sehingga begitu ada air yang melimpah, begitu cepat pula tanah tersebut menjadi kering.

c. Ketinggian Tempat

Nanas cocok ditanam di ketinggian 800-1200 m dpl. Pertumbuhan optimum tanaman nanas antara 100-700 m dpl.

Sumber :

 

http://www.scribd.com/doc/75457390/Contoh-Makalah-Buah-Nanas

http://tipspetani.blogspot.com/2011/02/teknik-budidaya-nanas.html

http://doktertumbuhanandalas.blogspot.com/2012/03/hama-penyakit-tanaman-buah-buahan.html

http://runtah.com/khasiat-dan-manfaat-buah-nanas-bagi-kandungan/

 

 

 

BUDIDAYA TANAMAN NILAM

 nilam

Pertanyaan

Dari :Ayub Novsel Satya Situmorang

1 .Apakah manfaat dari minyak nilam?

2. Sebutkan jenis-jenis tanaman nilam?

3.Bagaimana budidaya tanaman nilam?

4. Bagaimana syarat tumbuh tanaman nilam?

5. Bagaimana potensi pemasaran minyak nilam?

Pembahasa

  1. 1.      MANFAAT MINYAK NILAM :
    •PENGIKAT AROMA PARFUM
    •KOSMETIKKHASIAT
    (1). Sebagai Obat
    Selasih berfungsi untuk menambah nafsu makan, membantu pencernaan, menyehatkan jantung, mengobati batuk, menurunkan panas, menghilangkan sesak napas, mengobati diare, mengobati eksim dan
    koreng. Minyak atsiri daun selasih ungu (Ocimum sanctum Linn) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan E. coli .Sehingga berfungsi sebagai antibiotika.
    (2). Penghasil Pestisida Nabati
    Selasih berfungsi sebagai atraktan hama lalat buah atau pemikat hama lalat buah.
    (3). Fungisida Bakterisida, Nematisida
    Selasih merupakan fungisida untuk mengendalikan Pyricularia oryzae yang merupakan penyebab penyakit bercak dan busuk daun yang menyerang tanaman padi. Kandungan eugenol pada minyak atsiri daun selasih mampu menekan pertumbuhan nematoda tanaman lada.
    (4). Penghasil Minyak Atsiri
    Minyak atsiri selasih berbau harum yang dikenal dengan nama basil oil, minyak ini digunakan sebagai bahan pembuatan parfum, shampo, terapi aroma.
    (5). Sayuran dan Minuman Penyegar
    Daun selasih digunakan sebagai sayuran atau lalapan untuk menambah nafsu makan (appetizer). Selain daunnya, biji selasih juga sering dimanfaatkan sebagai bahan minuman penyegar. Biji selasih dapat menurunkan kolesterol, penambah daya ingat dan tonik.

              2.JENIS-JENIS NILAM

  1. Pogostemon Cablin Benth

Disebut nilam Aceh, jarang berbunga, kandungan minyak tinggi, bekadar 2,5 – 5 %.

  1. Pogostemon Heynecnus Benth

Disebut nilam jawa atau nilam hutan, dapat berbunga, kandungan minyaknya 0,5 -1,5 %.

  1. Pogostemon Hortensis BACKER Bent

Jenis ini hanya tumbuh di daerah Banten, bentuknya mirip dengan Nilam Jawa, kandungan minyak rendah yaitu 0,5 – 1,5 %.

 

     3. CARA BERCOCOK TANAM

1 ..Bibit

  • Stek cabang, pada stek ini harus ada 3 mata tunas atau 3 helai daun dan stek batang, harus ada 3-5 mata tunas.
  • Bahan stek terpilh terlebih dahulu disemai dalam bedengan dengan jarak 10 X 10 cm atau 5 X 5 cm dan ditanam miring 45º kedalam tanah yang telah disiapkan dengan perbandingan 1 : 2. Setelah 3-4 minggu stek mulai tumbuh, kemudian dipindahkan ke kebun yang telah disiapkan.
  • · Bahan stek terpilih dapat juga langsung disemaikan di dalam Polybag yang telah diisi campuran tanah dan pupuk kandang.

2.Persiapan lahan

  • Persiapan lahan dilakukan dalam bentuk pengolahan tanah. Tanah harus bersih dari rumput, kemudian dicangkul/ dibajak dan dibuat parit-parit pembuangan dengan lebar 30 – 40 cm dan kedalaman 50 cm
  • Pada areal dengan kemiringan 20º-30º dilakukan menurut arah melintang lereng (countour), dibuat teras tangga.
  • Pada areal bergelombang dibuat teras berdasarkan lebarnya dan diberi pohon pelindung.

3.Jarak tanam

  • Dataran rendah dan subur jarak tanam 100 x 100 cm, kandungan litany tinggi jarak tanam 50 x 100 cm.
  • Pada tanah liparite jarak tanamnya 75 x 75 cm.
  • Pada tanah berbukit mengikuti countour 50 x 100 cm atau 30 x 100 cm

4.Penanaman

Dilakukan pada awal musim hujan. Sebelum bibit ditanam terlebih dahulu dibuat lubang tanam dengan tugal atau mencangkul lubang dengan kedalaman 10 cm dengan memperhatikan agar bibiot berdiri dengan sempurna.

5.Pemeliharaan

a.Penyulaman

Dilakukan pada tanaman yang mati atau tertekan pertumbuhannya. Penyulaman dilakukan satu bulan setelah tanam

b.Penyiangan

Setelah tanaman berumur 2 bulan, tanaman akan mencapai 20 -30 cm dan telah bercabang. Pada saat ini perlu dilakukan penyiangan. Penyiangan selanjutnya dilakukan secara periodik yaitu setelah 3 bulan sekali.

c.Pemangkasan

Setelah tanaman berumur 3 bulan, tanaman nilam tumbuh dengan sempurna telah membentuk perdu yang rimbun dan cabang – cabang telah mencapai panjang 30 cm yang menyebabkan setiap cabang saling bertautan dan menutupi. Dalam keadaan demikian dilakukan pemangkasan dan penjarangan.

Pemangkasan dilakukan pada cabang dari tingkat 3 keatas.

d.Pemupukan

  • Pupuk organic (pupuk kandang, kompos ataiu pupuk hijau) yang cukup masak.
  • Pupuk an organik (urea, TSP, KCL) dengan dosis 150 Kgn urea, 50 kg TSP dan 80 kg KCL.
  • bulan setelah tanaman pupuk urea, TSP, KCL diberikan ¼ dosis sedangkan sisanya ¾ dosis dilakukan setelah panen I dan II (masing-masing setengah dosisi yang tersisa).

6.Panen

1.Waktu Panen

Umur nilam yang tepat untuk dipanen 6 – 8 bulan setelah tanam. Panen dapat dilakukan berulang-ulang tergantung pada keadaan tanaman dan kesuburan tanah. Panen selanjutnya dapat dilakukan setelah 3 – 5 bulan setelah panen pertama. Setiap setelah panen tanaman harus dibumbun serta dilakukan pemupukan.

  1. Cara Panen
  • Pada panen pertama bagian yang boleh dipangkas adlah cabang-cabang dari tingkat dua keatas, cabang tingkat pertama ditinggalkan.
  • Cabang tingkat pertama (cabang yang dekat dengan tanah) dibumbun/ditimbun dengan tanah pada setiap tunasnya. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak anakan tanaman sehingga membentuk satu rumpun yang padat.
  • Tiga bulan kemudian ( umur tanaman sembilan bulan) akan didapat rumpun-rumpun baru dimana pada bekas pangkasan akan tumbuh cabang-cabang baru dan pada setiap pada mata tunas yang dibumbun akan tumbuh  anakan. Pada keadaan demikian dapat dilakukan pqanen kedua dengan memangkascabang dan ranting dari tngkat kedua keatas. 3 bulan kemudian dapat dilakukan panen selanjutnya.

4.SYARAT TUMBUH

  • Tumbuh baik di dataran rendah dan berproduksi tinggi pada ketinggian 10 – 400 m dpl.
  • Menghendaki tanah yang subur, cukup humus, tanah yang mengandung bahan organic memberikan hasil yang paling baik.
  • Memerlukan penyinaran matahari yang cukup.
  • Curah hujan yang dikehedaki berkisar 2.500 – 3.500 mm/tahun, dengan suhu 24 -28º C

     5.Potensi pemasaran minyak nilam

Minyak nilam memiliki potensi strategis di pasar dunia sebagai bahan pengikat aroma wangi pada parfum dan kosmetika. Dunia membutuhkan 1.200 – 1.400 ton minyak nilam setiap tahun dan volume itu cenderung terus meningkat, sementara produksi yang tersedia baru mencapai 1.000 ton per tahun. Harga di pasar lokal berkisar Rp 250.000 per kilogram.

Minyak nilam memiliki potensi strategis di pasar dunia sebagai bahan pengikat aroma wangi pada parfum dan kosmetika. Dunia membutuhkan 1.200 – 1.400 ton minyak.nilam setiap tahun dan volume itu cenderung terus meningkat, sementara produksi yang tersedia baru mencapai 1.000 ton per tahun. Harga di pasar lokal berkisar Rp 250.000 per kilogram.

Sumber :

http://agromaret.com/jual/1832/manfaat_dan_khasiat_minyak_nilam_httpagronilamjabarwordpresscom

 

 

RAFLESIA ARNOLDI

 aaass

Pertanyaan

Dari: Andreas Damanik

 

1.Kenapa dinamakan raflesia arnoldi?

2.Sebutkan ciri-ciri raflesia arnoldi?

3.Dimanakah habitat bunga raflesia arnoldi?

4.Bagaimana persebaran bunga raflesia arnoldi?

5.Apakah sama antara bunga bangkai dengan raflesia arnoldi, jika tidak jelaskan?

Pembahasan

1.Penamaan bunga raksasa ini tidak terlepas oleh sejarah penemuannya pertama kali pada tahun 1818 di hutan tropis Sumatera. Seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang menemukan bunga raksasa ini pertama kali. Dr. Joseph Arnold sendiri saat itu tengah mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles.

Jadi penamaan bunga Rafflesia arnoldii didasarkan dari gabungan nama Thomas Stamford Raffles sebagai pemimpin ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga.

2.Ciri-ciri bunga raflesia arnoldi

Bunga Rafflesia arnoldii merupakan tumbuhan endemik sumatera dan tidak ditemukan di tempat lain,yang mengeluakan bau busuk.

  • Bunga Raflesia adalah jenis tanaman parasit obligat pada tumbuhan merambat (liana) tetrasigma dan tinggal di dalam akar tersebut seperti tali.
  • Bunga rafflesia tidak memiliki akar, batang, maupun daun
  • Bunga Raflesia memiliki 5 mahkota bunga yang biasanya berwarna merah hati dengan bintik-bintik berwarna terang
  • Ukuran mahkota bunga saat mekar sangat besar dengan diameter antara 70-110 cm dan tinggi 50 cm dan berat 11 kg.
  • Di dasar bunga yang berbentuk gentong terdapat bunga sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga.
  • Keberadaan putik dan benang sari yang tidak dalam satu rumah membuat presentase pembuahan yang dibantu oleh serangga lalat sangat kecil, karena belum tentu dua bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat yang berdekatan.
  • Masa pertumbuhan bunga ini adalah sekitar 9 bulan, tetapi masa mekar bunga rafflesianya hanya 5-7 hari, setelah itu rafflesia akan layu dan mati.
  • Rafflesia arnoldi belum bisa di kembang biakan secara buatan.

 

3. Habitat

:                                       Dataran rendah dan hutan perbukitan hingga ketinggian maksimum (yang diketahui) kurang lebih 750 m, biasanya pada hutan lembab yang dekat dengan aliran sungai atau anak sungai yang besar. Sejak penemuannya pada 1995, R. hasselti telah ditemukan di paling sedikit lima lokasi di TNKS. R. arnoldi sejauh ini hanya diketahui hanya ada di wilayah Bengkulu pada Taman Nasional.

  1. Tersebar di pulau Sumatra dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton dll).
  2. 5.      Banyak anggapan bahwa bunga raflesia arnoldi dan bunga bangkai adalah sama karna sama-sama mengeluarkan bau busuk,namun pada kenyataannya bahwa kedua tanaman tersebut berbeda dari segi bentuk.warna dan lain-lain.berikut penjelasan mengenai dua tumbuhan tersebut.

Rafflesia arnoldii
Merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini.
Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma.Bunga merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. Bunga menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman inang Tetrastigma.Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai “tanaman” adalah jaringan yang tumbuh di tumbuhan merambat Tetrastigma. Bunga mempunyai lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga. Bunga hanya berumur sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati. Presentase pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang bisa mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang membuahi.

Bunga Bangkai
Disebut juga suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m.Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Di alam tumbuhan ini hidup di daerah hutan hujan basah. Bunga bangkai adalah bunga resmi bagi Provinsi Bengkulu.Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya 4dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman.Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul.Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol atau spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri.

Sumber :

 

http://metamorfosisbio2009-ektumb.blogspot.com/

http://andimanwno.wordpress.com/2009/05/15/persebaran-flora-di-indonesia/

http://vorstr.blogspot.com/2007/12/makalah-raflesia.htm

 

 

 

 

KESUBURAN TANAH

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Pertanyaan :

 

Dari:Septi Mustika

1.Apa itu kesuburan tanah dan apa saja factor yang mempengaruhi kesuburan tanah?

2.Apa saja sifat fisika tanah yang terpenting?

3.Faktor apa yang mempengaruhi sifat fisika tanah?

4.Sebutkan jenis-jenis tanah?

5.Bagaimana cirri-ciri tanah yang subur dan tidak subur?

Pembahasan

 

1. Kesuburan Tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tanaman yang diinginkan, pada lingkungan tempat tanah itu berada. Produk tanaman tersebut dapat berupa: buah, biji, daun, bunga, umbi, getah, eksudat, akar, trubus, batang, biomassa, naungan atau penampilan.

Tanah memiliki kesuburan yang berbeda-beda tergantung faktor pembentuk tanah yang merajai di lokasi tersebut, yaitu: Bahan induk, Iklim, Relief, Organisme, atau  Waktu. Tanah merupakan fokus utama dalam pembahasan kesuburan tanah, sedangkan tanaman merupakan indikator utama mutu kesuburan tanah.

2.Sifat fisika tanah yang penting, al:

  •  Tekstur
  •  Struktur
  •  Density
  •  Porositas
  •  Konsistensi
  •  Warna
  •  suhu

      3.Faktor yg mempeng. Sft fisika tanah:

–        Jumlah, ukuran, bentuk, susunan, komposisi mineral dari partikel2 tanah

–        Macam dan jumlah BO

–        Volume dan bentuk pori

–        Perbandingan air dan udara menempati ruang pori

       4. Jenis-Jenis Tanah

1) Tanah Humus atau  Tanah Gunung Berapi

Tanah humus / Tanah Gunung Berapi adalah tanah yang berasal dari pelapukan (bahan organis), tanah humus adalah tanah yang subur dan mengandung unsur mineral, tanah humus berwarna hitam atau kecoklatan, tanah humus banyak terdapat di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Papua, dan Jawa Barat.

2) TANAH VULKANIS

Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan cair yang dikeluarkan dari gunung berapi, tanah vulkanis terbentuk akibat aktifitas gunung berapi yang mengeluarkan lava, kemudian lava membeku dan melapuk setengahnya menjadi butiran tanah. Tanah ini sangat subur dan cocok untuk pertanian. Tanah ini terdapat di wilayah Sumatera, Jawa, Lombok, Dan Bali.

3) TANAH PODZOL

Tanah podzol adalah tanah yang terjadi karena temperatur dan curah hujan yang tinggi, mudah basah, dan subur jika terkena air, jenis tanah podzol berwarna kuning dan cocok untuk perkebunan, dan tanah podzol banyak terdapat di daerah pegunungan tinggi .

4) TANAH LATERIT

Tanah laterit terjadi karena suhu tinggi, curah hujan yang tinggi, mangakibatkan mineral yang dibutuhkan larut dan banyak mengandung unsur hara, tanah laterit adalah hasil dari pencucian oleh gejala erosi di bagian atasnya, tanah laterit berwarna kuning kemerah-merahan, tanah ini banyak terdapat di wilayah Banten, Pacitan, Sulawesi Tengah.

5) TANAH PASIR

Tanah pasir adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan tidak berstruktur, jenis tanah ini, kurang baik untuk pertanian, karena mengandung bahan organik, tanah pasit banyak terdapat di Pantai Barat, Sumatera Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi.

6) Tanah Gambut atau Tanah Organosol

Tanah gambut atau Tanah Organosol adalah tanah yang berasal dari bahan organik yang selalu tergenang air (rawa) dan kekurangan unsur hara, sirkulasi udara tidak lancar, proses penghancuran tidak sempurna, dan jenis tanah ini tidak cocok untuk pertanian, karet, nanas, palawija, dan padi.  Tanah ini banyak terdapat di wilayah Kalimantan, Sumatera Timur, dan Papua.

7) TANAH MERGEL

Tanah mergel terjadi dari campuran batuan, kapur, pasir, tanah liat. Jenis tanah ini dipengaruhi oleh hujan yang tidak merata sepanjang tahun, tanah mergel adalah tanah yang subur, dan banyak terdapat di Lereng Gunung atau Dataran Rendah Seperti di Solo, Madiun, Kediri, Dan Nusa Tenggara.

8) Tanah Kapur Tanah atau Mediteran

Tanah kapur (rezina) atau Tanah Mediteran adalah tanah yang terbentuk karena pengendapan batuan induk kapur yang mengalami laterisasi lemah, jenis tanah ini banyak terdapat di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatera.

9) Tanah Endapan atau Tanah Alluvial

Tanah endapan (aluvial) adalah tanah yang terbentuk akibat pengendapan batuan induk dan telah mengalami proses pelarutan air, jenis tanah ini subur dan cocok ditanami palawijaya, tembakau, tebu, sayuran, padi, kelapa, dan buah-buahan, tanah ini terdapat di wilayah sumatera bagian Timur, Jawa Bagian Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Papua Utara, Dan Papua Selatan.

10) TANAH TERRAROSA

Tanah terrarosa terbentuk dari hasil pelapukan batuan kapur. Banyak terdapat di daerah dolina. Merupakan tanah pertanian yang subur di daerah batua kapur . Sedikit mengandung bahan organik. Banyak terdapat di pantai barat Sumatra Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah,  Sulawesi, Nusa Tenggara Dan Maluku.

11) TANAH LITOSOL

Tanah litosol adalah tanah berbatu-batu. Bahan pembentuknya berasal dari batuan keras yang belum mengalami pelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini jugs disebut tanah azonal. Tanaman yang dapat tumbuh di tanah litosol adalah rumput ternak, palawija, dan tanaman keras dan berada di wilayah Sumatra dan Sulawesi.

12) TANAH PADAS

Tanah padas adalah tanah yang amat padas. Karena mineral-mineral didalam dikeluarkan oleh air yang terdapat di lapisan tanah bagian atasnya. Tanah padas tidak bisa dikatakan tanah karena sudah jarang sekali ditemukan dan tanah ini terdapat hampir diseluruh wilayah Indonesia.

13) TANAH LATOSOL

Tanah latosol yaitu tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium. Tanah ini sudah sangat tua, sehingga kesuburannya rendah. Warna tanahnya merah hingga kuning, sehingga sering disebut tanah merah. Tanah latosol yang mempunyai sifat cepat mengeras bila tersing kap atau berada di udara terbuka disebut tanah laterit.Tanah latosol tersebar di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, JawaTimur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua.Tumbuhan yang clapat hidup di tanah latosol adalah padi, palawija, sayuran, buah-buahan, karet, sisal, cengkih, kakao, kopi, dan kelapa sawit.

14) TANAH GRUMUSOL

Tanah Grumusol atau Margalith adalah tanah yang terbentuk dari material halus berlempung. Jenis tanah ini berwarna kelabu hitam dan bersifat subur, tersebar di Jawa Tengah,  Jawa Timur, Madura, Nusatenggara, dan Sulawesi Selatan. Tanaman yang tumbuh di tanah grumusol adalah padi, jagung, kedelai, tebu, kapas, tembakau, dan jati.

15) TANAH REGOSOL

Tanah regosol adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. Tanah regosol berupa tanah aluvial yang barn diendapkan dan tanah pasir terdapat di Bengkulu, Pantai Sumatra Barat, Jawa, Bali, dan NusaTenggara Barat. Material jenis tanah ini berupa tanah regosol, abu vulkan, napal, dan pasir vulkan.Tanah regosol sangat cocok ditanami padi, tebu, palawija, tembakau, dan sayuran.

16) TANAH ANDOSOL

Tanah andosol adalah tanah yang berasal dari abu gunung api. Tanah andosol terdapat di lerenglereng gunung api, seperti di daerah Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, dan Minahasa. Vegetasi yang tumbuh di tanah andosol adalah hutan hujan tropis, bambu, dan rumput.

 

5. Ciri-Cir Tanah Subur :

– Struktur tanah baik, susunan antara butir dengan butir tanah yang lain memiliki jarak yang menguntungkan bagi peredaran air dan udara.

– Tersedia garam-garaman atau zat makanan bagi tumbuhan.

– Tersedia air untuk melarutkan garam-garaman (zat makanan) bagi tumbuhan atau organisme

Ciri-Ciri Tanah Tidak Subur :

– Struktur tanah kurang baik.

– Kurang tersedia zat makanan (hara)bagi tumbuhan.

– Kekurangan air.

Sumber:

http://nasih.wordpress.com/2010/06/12/pengertian-kesuburan-tanah/

http://dyahayumutiara.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-tanah-ciri-ciri-tanah-subur.html

 

Mudah-mudahan semua pertanyaannya terjawab yaaaaaaaaa!!!!!!!!!

SEMOGA BERMANFAAT.